KERJASAMA TIM DALAM ORGANISASI

OLEH :

Silvia Indriani


“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Mungkin pepatah ini menjadi salah satu pepatah yang cocok untuk menggambarkan pentingnya kerjasama dalam tim. Sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, akankah lebih baik jika kita semua menyimak kembali tentang apa yang menjadi pengertian kerjasama tim.

Kerjasama tim adalah suatu kemampuan untuk bekerja bersama dalam menuju visi dan misi bersama. Dengan kata lain, kerjasama tim merupakan suatu kemampuan yang kuat dalam mengarahkan dan mendorong para individu dalam menuju dan meraih tujuan organisasi secara bersama-sama.

Melalui kerjasama tim yang kuat, kita bisa meraih suatu pencapaian besar yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Itulah mengapa kerjasama tim menurut para ahli adalah suatu hal yang harus dibangun dan dijaga dengan baik. Jika tidak, tujuan perusahaan akan sulit untuk dicapai bersama-sama.

Kerjasama tim dapat terwujudkan dengan baik ketika sekelompok orang bekerja secara kohesif demi menuju tujuan bersama dengan menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang positif, serta menggabungkan kekuatan masing-masing individu dalam meningkatkan kinerja tim yang kuat.

Salah satu unsur yang penting dalam pengelolaan organisasi adalah pengelolaan terhadap sumber daya manusia (SDM). Unsur ini menjadi sangat penting karena sumber daya manusia (SDM) merupakan tenaga penggerak jalannya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi perlu memiliki karyawan yang berkualitas serta mempunyai semangat dan loyalitas yang tinggi.

Semangat dan loyalitas yang tinggi dipengaruhi oleh kemampuan karyawannya serta budaya organisasi yang ada, untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan karyawan dan pembentukan budaya organisasi yang baik sesuai dengan kebutuhan karyawan. Peningkatan kemampuan karyawan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kompetensi yang menjadi kriteria perusahaan. Sedangkan pembentukan budaya melalui proses penciptaan kondisi interaksi antar karyawan maupun pimpinan.

Kerjasama tim (teamworks) akan menjadi bentuk organisasi, pekerjaan yang cocok untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Dalam hal lain, kompetensi mempunyai peranan yang penting juga karena pada umumnya kompetensi menyangkut kemampuan dasar seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan, untuk mencapai kinerja yang maksimal dan memuaskan diperlukan kompeensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya agar kinerjanya dapat meningkat. (Lubis & Prayudi, 2018; Prayudi, 2017).

Kerja sama biasanya dilakukan atas dasar tujuan yang sama, yaitu tujuan yang hendak dicapai. Dalam suatu organisasi sangat diperlukan adanya suatu kerja sama kelompok (team work), karena semua penggerak suatu organisasi adalah manusia, bukan mesin, computer atau yang lainnya. Dan secara psikologis, manusia terbagi dalam tiga sifat, yaitu manusia sebagai insan individual, manusia sebagai insan sosial dan manusia sebagai insan berketuhanan.

Sebagai insan individual, manusia memiliki harga diri, mempunyai sifat mau menang sendiri, egois, dan lain-lain. Sebagai insan berketuhanan, manusia diharapkan untuk taat beribadah, mengikuti ajaranNya dan menjauhi laranganNya, dan lain-lain. Sebagai insan sosial, manusia dituntut untuk mampu berinteraksi, membangun persahabatan, kerja sama, saling menghargai, baik di dalam keluarga, di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

 

KERJASAMA TIM

Kerjasama tim merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian- bagian perusahaan. (Mulia, 2019; Siregar & Nasution, 2010).

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan berkoordinasi mengenai sebuah pekerjaan dan upaya-upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Kerjasama tim yang baik dibutuhkan untuk bisa mendukung proses pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat membangun kekompakan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007), bahwa kerja tim adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus dikelola dengan baikuntuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Stephen dan Timothy (2008) menyatakan bahwa kerja tim adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada hasil yang didapatkan jika pekerjaan diselesaikan seorang diri.

Teamwork menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.

Menurut Tenner dan Detoro (1992:183) Team works is a group of individuals working together to reacha common goal. Definisi kerjasama tim tersebut menjelaskan bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri.

Tim adalah sebuah kelompok kerja lengkap atau satu tujuan kerja yang para anggotanya paling sedikit memiliki satu tujuan kerjasama dari seluruh anggotanya (Wayne, 2001). Menurut West (2014)  kerjasama  tim  merupakan  kelompok  yang  relatifkecil yang  bekerja pada pekerjaan yang jelas, tugas yang menantang yang paling efisiendiselesaikan oleh kelompok kerja bersama-sama dibandingkan individu  yang  bekerjasendiri  atau  secara kelompok,  yang  memiliki  kepastian, bersama-sama, menantang, tujuan tim berasal dari tugas, yang harus  bekerjasama dan  saling  tergantung untukmencapai  tujuan tersebut,  yang  anggotanya  bekerja  dalam  peran  yang  berbeda  dalamsuatu  tim  (meskipun beberapa peran dapat   dipublikasikan), dan yang memiliki wewenang  yang  diperlukan,  otonomi  dan  sumber daya yang memungkinkan mereka untuk memenuhi tujuan tim.

Sedangkan  menurut  Poernomo  (2006)  kerjasama  tim  adalah kegiatan  yang  dikelola  dan  dilakukan  sekelompok  orang  yang  tergabung  dalam  suatu organisasi.

Menurut  Poernomo  (2006)  ada  beberapa  faktor  yang  mendasari  dibentuknya  sebuah tim dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut: Rasa tanggung jawab dari dua orang atau lebih dapat membuat pekerjaan leboh serius dikerjakan. Saling berkontribusi dalam  mengerjakan  tugas-tugas  yang  diberikan  instansi. Anggota  tim  dapat  saling  mengenal atau saling percaya, sehingga mereka dapat saling membantu. Kerjasama tim dapat membina kekompakan dalam suatu instansi.

Dari semua pengertian mengenai Kerjasama tim (teamwork) yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kerjasama tim merupakan cara paling efektif untuk bisa menyatukan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka untuk mencapai tujuan perusahaan dengan hasil yang lebih baik.

 

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJASAMA TIM

Faktor-faktor yang mendasari perlunya dibentuk tim-tim tertentu dalam suatu perusahaan menurut Tjiptono dan Diana (2001:165-166) adalah sebagai berikut:

  1. Pemikiran dari 2 orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
  2. Konsep sinergi (1+1>2), yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih baik daripada jumlah bagiannya (anggota individual).
  3. Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga mereka dapat saling membantu.
  4. Kerjasama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik.

Kerja organisasi tidak akan terlaksana jika para anggota organisasi tidak bekerja sama secara selaras, karena itu sangat dibutuhkan kerjasama dalam organisasi (Anthony et.al, 1984: 40-41).

Menurut Setiyanti (2012) Ada beberapa hal yang mempengaruhi kerjasama kelompok yang baik, antara lain :

  1. Rasa saling percaya

Rasa saling percaya merupakan hal yang perlu dibangun dalam suatu kelompok, supaya terhindar dari kepentingan pribadi atau individual yang dapat menimbulkan konflik. Dengan adanya saling percaya antar setiap anggota dan menyadari bahwa mereka semua sebagai satu kesatuan, maka kerjasama kelompok akan menjadi baik dan berkembang.

  1. Keterbukaan

Keterbukaan cenderung mengarah pada pembentukan sikap dalam diri seseorang, di mana sikap keterbukaan ini difokuskan pada sejauh mana orang lain mampu mengetahui tentang dirinya dan atau sebaliknya. Pada sikap keterbukaan ini, juga diperlukan sikap positif dan dewasa, baik dalam pola piker maupun tindakan dari setiap orang dalam berinteraksi.

  1. Realisasi diri

Realisasi diri merupakan suatu bentuk kebutuhan setiap orang dan merupakan kebutuhan yang paling dicari. Dengan adanya realisasi diri diharapkan keberadaan dirinya dapat diirasakan dan diakui dalam lingkungannya. Krena pada kebutuhan ini setiap individu mempunyai peran yang melekat pada dirinya, baik dalam hal kecerdasan, pekerjaan, ketrampilan dan sebagainya.

  1. Saling ketergantungan

Saling ketergantungan dipengaruhi antara lain oleh adanya ikatan antar individu. Supaya saling ketergantungan ini dapat terjalin dengan baik, maka siperlukan pemeliharaan tingkat hubungan yang lebih harmonis, kondusif dan lebih matang. Karena saling ketergantungan dalam kelompok perlu adanya upaya untuk menerima perbedaan pendapat antar anggota kelompok.

Menurut Dibyo Sumantri, agar kerjasama bisa terjalin dengan baik perlu adanya beberapa tahapan kesamaan sebagai berikut :

  1. Kesamaan Tempat.

Kesamaan tempat ini bisa menjadi dasar bagi terwujudnya kerja sama. Karena dengan berada di tempat yang sama, akan memudahkan seluruh anggota kelompok atau organisasi untuk saling berkomunikasi, berdiskusi atau berargumentasi, sehingga memudahkan terwujudnya kerjasama.

  1. Kesamaan Pikiran

Karena berada di tempat yang sama, memudahkan seluruh anggota kelompok atau semua pihak untuk menyamakan pikiran atau konsep pemikiran. Jika seluruh anggota kelompok atau organisasi sudah mempunyai kesamaan sudut pandang atau konsep pemikiran, maka akan mudah untuk mencari solusi atau pemecahan setiap masalah yang terjadi dalam organisasi, meskipun mereka tidak berada di tempat yang sama.

  1. Kesamaan Perasaan

Dalam mengelola suatu organisasi, tidak mungkin seseorang selalu berfikir linier atau berfikir yang monoton. Karena pemikiran linier tersebut sudah diwakili oleh data atau dokumen. Sehingga pada tahap tertentu seseorang harus menggunakan perasaan untuk menyelesaikan masalah yang ada, khususnya yang berkaitan dengan policy, kebijakan, kebijaksanaan atau yang terkait dengan faktor eksternal.

  1. Kesamaan Jiwa

Kesamaan jiwa ini merupakan tahap yang tertinggi dalam membangun kerjasama kelompok, dimana masing-masing anggota organisasi telah memahami seutuhnya tentang fungsi, tugas dan kewajibannya. Selain itu telah ada kepercayaan atau saling percaya diantara sesama anggota organisasi atau kelompok, sehingga akan terbentuk suatu kultur organisasi yang baik dan utuh. Pada tahapan ini, tidak akan banyak terjadi perbedaan pendapat, dan jika masih ada perbedaan pendapat tidak akan menimbulkan prasangka buruk diantara mereka.

Kerja sama kelompok dalam organisasi atau perusahaan juga dapat terwujud dengan adanya pembinaan hubungan kerja, baik hubungan kerja antara para anggota organisasi atau perusahaan maupun antara pimpinan organisasi atau perusahaan dengan bawahannya atau anggota yang lain. Sasaran pembinaan hubungan kerja dalam organisasi atau perusahaan adalah tercapainya kerja sama yang kompak dan harmonis antara sesama anggota organisasi atau sumber daya manusia yang ada.

Pembinaan hubungan kerja yang dilakukan oleh pimpinan organisasi atau perusahaan dikatakan berhasil apabila tercipta adanya kerja sama antar anggota organisasi atau sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Kerja sama akan tercipta apabila terdapat saling percaya antar anggota organisasi atau perusahaan dan kepercayaan akan tumbuh melalui pelaksanaan komunikasi yang baik.

Hubungan kerja sama yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antar anggota kelompok sehingga dalam melaksanakan pekerjaan mereka merasa ada dalam satu keluarga (satu korps). Apabila ada masalah dalam penyelesaian pekerjaan, akan lebih mudah diselesaikan secara kekeluargaan. Dalam kerja sama tim atau kelompok membuat anggota tim mempunyai rasa keterikatan dan saling memiliki satu sama lain dalam kelompok, sehingga mereka bersedia untuk mengesampingkan kebutuhan pribadi demi kepentingan kelompok. Adapun ukuran keberhasilan dari sebuah tim adalah jika tim tersebut mampu mencapai hasil yang telah ditetapkan.

Kerja sama kelompok sangat diperlukan dalam suatu organisasi atau perusahaan supaya kumpuulan manusia tersebut dapat saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain. Adapun alasan-alasan diperlukannya kerja sama kelompok adalah :

  1. Hasil kerja sama kelompok dapat memberikan hasil yang lebih banyak
  2. Kerja sama kelompok memberikan semangat, kepuasan dan kebahagiaan bagi para anggota kelompok
  3. Kemampuan perorangan dalam kerja sama kelompok dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan
  4. Keberhasilan kelompok dapat diraih melalui saling membantu antara anggota kelompok.

Kerja sama kelompok akan memudahkan pembinaan hubungan kerja antara anggota kelompok. Ada beberapa situasi yang terjadi dari bentuk kerja sama kelompok yang dapat menunjang dan mempercepat peningkatan produktivitas organisasi atau perusahaan, antara lain :

  1. Bekerja merupakan hal yang menyenangkan dan semua memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi.
  2. Hubungan antar anggota organisasi atau perusahaan baik dan menyenangkan serta saling percaya dan menghargai satu sama lain.
  3. Kesalahan dan kegagalan yang terjadi bisa diterima dengan ikhlas dan tidak saling menyalahkan satu sama lain.
  4. Adanya persaingan sehat yang bersifat saling mendorong anggota organisasi atau perusahaan untuk berprestasi.
  5. Adanya pertemuan atau rapat yang melibatkan semua anggota tanpa membedakan satu sama lain.

Ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya kerja sama, tetapi juga ada beberapa hal yang dapat mengganggu kerja sama, Agar terjalin kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok, sehingga mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya kerjasama tersebut, antara lain :

  1. Masing-masing pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing
  2. Masing-masing pihak harus mengerti dan memahami akan masalah yang dihadapi
  3. Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi
  4. Pihak-pihak yang bekerjasama perlu mengerti kesulitan dan kelemahan orang lain.
  5. Perlu adanya pengaturan, yaitu koordinasi yang mantap
  6. Adanya keterbukaan dan kepercayaan
  7. Melibatkan orang lain

Sedangkan hal-hal yang dapat mengganggu kerja sama kelompok antara lain :

  1. Ada pihak yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan tidak bersedia bertanggung jawab
  2. Ada pihak yang yang bersedia menampung semua kerjaan meskipun jelas tidak mampu mengerjakan
  3. Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu pihak lain, atau memberi bantuan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh pihak lain, hanya tekun dengan pekerjaannya sendiri
  4. Cepat puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperhatikan dan tidak menaruh perhatian pada pihak lain yang masih bekerja
  5. Menutup diri dan bersikap maha tahu serta tidak percaya kemampuan orang lain, sehingga tidak mau minta pendapat atau bantuan pihak lain

 

5 (lima) Manfaat Kerjasama Dalam Sebuah Tim

Bukan hanya kemampuan individual, dalam sebuah tim juga diperlukan kerjasama antar anggotanya. Melalui kerjasama, pekerjaan akan terasa lebih mudah dan cepat selesai. Selain itu, kerjasama tim memungkinkan kita untuk menjadi orang yang lebih kreatif.

Kerjasama memiliki peranan penting bagi organisasi dan setiap individu di dalamnya. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kerjasama dapat meningkatkan semangat, produktivitas, hubungan sosial, komunikasi, serta efisiensi dalam pekerjaan.

Kerjasama biasanya dilakukan ketika kedua pihak merasa bahwa kolaborasi tersebut dapat mendatangkan banyak keuntungan. Selain dilakukan atas dasar sama-sama untung, kerjasama juga bisa terjadi akibat antar pihak saling membutuhkan. Misalnya kerjasama antara supplier dengan dropshipper yang saling membutuhkan untuk menjual dan mendistribusikan suatu produk.

Berikut penjelasan lengkap mengenai 5 manfaat kerjasama dalam sebuah tim.

  1. Memudahkan Mencapai Tujuan

Di era teknologi yang semakin maju saat ini, kita dituntut untuk memiliki keterampilan tertentu. Tentu saja, tidak ada individu yang dapat menguasai seluruh keterampilan yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan kerjasama dalam tim.

Melalui kerjasama antar anggota tim, setiap keterampilan yang dimiliki masing-masing individu akan menghasilkan kinerja yang luar biasa. Dengan begitu, tim akan mudah mencapai tujuan bersama.

  1. Melatih Keberanian Pengambilan Risiko

Jika bekerja sendiri, kita akan takut untuk melangkah. Dengan bekerjasama, kita akan memiliki keberanian untuk melakukan banyak hal, termasuk yang berisiko tinggi.

Kita mengetahui bahwa akan selalu ada orang-orang yang mendukung sekalipun nantinya akan menghadapi kegagalan. Itulah sebabnya, kerjasama tim mengajarkan kita untuk berani mengambil risiko.

  1. Mengurangi Stres

Stres membuat kita lebih mudah melakukan banyak kesalahan. Tidak heran jika sedang berada dalam keadaan stres, kita akan mudah melakukan kesalahan dalam pekerjaan. Sebaliknya, jika kita memiliki energi yang baik, kita dapat saling menyemangati dan mendukung antar anggota tim.

Itulah sebabnya, kerjasama tim dapat mengurangi tingkat stres dan pastinya saat merasa bersemangat dan termotivasi, kita akan menghasilkan kesalahan yang lebih sedikit. Kita juga tidak akan mengalami stres yang membuat seseorang merasa jenuh.

  1. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

Kerjasama tim dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Saat melakukan pemetaan ide bersama, kita dituntut untuk menghasilkan hal-hal baru. Inilah yang membuat kita dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kita belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan satu rekan dan rekan lainnya.

  1. Kerjasama Mendatangkan Ide Besar

Sekalipun kita adalah orang yang jenius, kita tidak dapat menghasilkan ide yang besar jika bekerja sendiri. Mengapa demikian? Ketika bekerjasama dengan anggota tim lainnya, kita akan saling bertukar pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan. Inilah yang membuat kita dapat mengambil sebuah keputusan atau cikal bakal terciptanya sebuah ide.

 

KESIMPULAN

Jika setiap anggota tim atau kelompok dalam organisasi atau perusahaan memahami pentingnya sebuah kerjasama, maka hubungan kerja antar bagian atau unit kerja akan berjalan dengan baik dan lancar, sehingga program-program yang sudah direncanakan mudah dicapai.

Jika masing-masing anggota tim atau kelompok mempunyai energi dan potensi yang baik, akan bersinergi menjadi suatu kekuatan yang maha dahsyat. Tidak ada egoisme sektoral diantara disiplin ilmu, antar bagian atau unit kerja dan masing-masing pihak tidak ada keinginan menonjolkan diri sendiri.

Tidak ada organisasi atau perusahaan yang sukses karena “superman”, tetapi sebagian besar organisasi atau perusahaan akan berjaya karena adanya “superteam” Semua kekuatan diarahkan untuk terwujudnya visi, misi dan strategi organisasi atau perusahaan, tercapainya kinerja yang optimal yang akan mendukung kesejahteraan seluruh anggota tim atau kelompok dalam organisasi atau perusahaan.

Untuk membangun kerjasama kelompok, ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain, membangun rasa saling percaya, saling pengertian, keterbukaan, kejujuran dan keberanian, membangun komunikasi, realisasi diri, motivasi, saling ketergantungan dan lain sebagainya.

Kerjasama tim mempunyai nilai yang penting pula bagi perusahaan. Dalam perusahaan ini cara kerja atau kekompakan para manajer dalam sebuah tim sudah berjalan dengan efektif, akibatnya akan menghasilkan jawaban yang cenderung subyektif. Dan supaya tercipta kerjasama tim dan komunikasi yang baik dan efektif dalam perusahaan, maka perusahaan terutama para manajer hendaknya memberikan kepercayaan pada anggota tim terutama pada para karyawan.

 

BAHAN BACAAN:

Lawasi, E. S., & Triatmanto, B. (2017). Pengaruh komunikasi, motivasi dan kerjasama tim terhadap peningkatan kinerja karyawan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan5(1), 47-57.

Poernomo, E., & Timur, A. B. U. P. N. V. J. (2006). Pengaruh kreativitas dan kerjasama tim terhadap kinerja manajer pada PT. Jesslyn K Cakes Indonesia cabang Surabaya. Jurnal Ilmu-ilmu ekonomi6(2), 102-108.

Kadafi, M. (2010). Pentingnya Kerjasama Tim dan Orientasi Hasil Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Eksis6(2), 1440-1605.

Imron, I. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja dan Dampaknya Kepada Kinerja Pegawai. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen5(1), 64-83.

Setiyanti, S. W. (2012). Membangun kerja sama tim (kelompok). Jurnal Stie Semarang (Edisi Elektronik)4(3), 59-65.

Imron, I. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja dan Dampaknya Kepada Kinerja Pegawai. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen5(1), 64-83.

Scroll to Top