Dalam menjalankan perannya, LP2M mengusung paradigma integrasi ilmu dan kehidupan yang menjiwai seluruh aktivitas riset dan pengabdian. Paradigma ini bersumber dari warisan nilai ajaran Syekh Nurjati yang menekankan bahwa ajaran Islam harus terwujud dalam pengabdian sosial, sebagai bagian dari misi kemanusiaan yang rahmatan lil ‘alamin. LP2M memandang ilmu tidak cukup dikembangkan di ruang akademik, tetapi harus hadir dalam kehidupan nyata sebagai solusi atas persoalan sosial.

Sebagai bagian dari institusi siber, LP2M membangun ekosistem riset dan pengabdian yang terbuka, digital, dan kolaboratif. Pendekatan ini tidak hanya menggunakan teknologi informasi, tetapi juga menekankan prinsip akses terbuka, pengelolaan cerdas, dan diseminasi inklusif. Kegiatan penelitian dan pengabdian tidak berhenti pada laporan akademik, tetapi menghasilkan dampak nyata seperti aplikasi digital, modul pelatihan, pengorganisasian masyarakat, dan berbagai platform pemberdayaan.

Dalam tiga tahun terakhir, ratusan dosen dan ribuan mahasiswa terlibat dalam riset-riset terapan yang menjawab tantangan lokal, seperti pengembangan desa presisi, literasi digital komunitas, serta penguatan ekonomi desa dan komunitas. Selama lima tahun terakhir, LP2M telah mencatatkan 140 artikel jurnal internasional terindeks Scopus, 1.031 artikel jurnal nasional terakreditasi, 47 kegiatan pengabdian internasional, 641 desa binaan dan lokasi KKN, serta 345 produk digital hasil pengabdian pada tahun 2024.

LP2M UINSSC terus berkomitmen menjadi laboratorium sosial digital yang menjembatani semangat keislaman, keilmuan, dan kemajuan teknologi demi masa depan bangsa yang lebih adil, inklusif, dan bermartabat.