Prof. Dr. Kartimi M.Pd Paparkan Analisis Pengukuran Model Rasch pada Konferensi PROMS 2025 di Singapura: Mengungkap Persepsi Guru tentang Nature of Science
Konferensi Pacific Rim Objective Measurement Symposium (PROMS) ke-20 sukses digelar di Singapore University of Social Sciences (SUSS) pada 21-23 Juli 2025. Acara ini dimulai dengan workshop pra-konferensi pada hari pertama, yang ditujukan bagi peserta yang ingin mendalami dasar-dasar teori dan aplikasi Model Rasch dalam pengukuran objektif. Pada hari kedua dan ketiga, beragam workshop dan presentasi dari pembicara terkemuka di bidang pengukuran berbasis Model Rasch menjadi sorotan utama.
Tiga pakar internasional hadir sebagai pembicara utama: Prof. George Engelhard dari University of Georgia, AS; Prof. David Andrich dari University of Western Australia; dan Prof. Yan Zi dari Education University of Hong Kong. Mereka mengangkat topik-topik penting, mulai dari pengembangan instrumen pengukuran yang valid dan adil, interpretasi data Rasch dalam kebijakan pendidikan, hingga tantangan penerapan Rasch di berbagai konteks budaya.
Konferensi ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, Australia, Turki, AS, dan Tiongkok. Kehadiran peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai latar belakang ini menunjukkan minat yang meningkat terhadap pendekatan pengukuran objektif dalam penelitian sosial dan pendidikan.
Salah satu makalah yang dipresentasikan berjudul “Teachers’ perception about nature of science: A Rasch model measurement analysis” (kode: PROMS2025-IN010) oleh Porf. Dr. Kartimi, M.Pd dari Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati, Cirebon, Indonesia, bersama Siti Nadya Zynuddin, Ph.D dari Universiti Malaya, Malaysia, dan Bambang Sumintono, Ph.D dari Universitas Islam Internasional Indonesia, Depok. Makalah ini merupakan hasil dari program penelitian Pengembangan Kolaborasi Internasional UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Kartimi, M.Pd, menyatakan bahwa program ini memberikan dampak positif bagi pengembangan penelitian dosen dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memperluas jaringan untuk kemajuan lembaga.
Selain sesi ilmiah, suasana kolaboratif dan interaktif selama konferensi memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi, membangun jaringan, serta merancang kerja sama penelitian lintas negara di masa depan. PROMS 2025 tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga memperkuat komunitas ilmiah regional yang berkomitmen pada pengukuran yang objektif dan bermakna.