Workshop Peneliti Sosial Keagamaan

Rabu 12 Agustus 2020, terselenggara workshop dalam rangka meningkatkan kapasitas peneliti, khususnya peneliti bidang sosial keagamaan. Sebagai narasumber adalah Prof. Dr. H. Syafii Mufid, MA, Peneliti Senior Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Keberagamaan di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Beliau Juga sebagai penggagas dan pendiri serta ketua Indonesia Institute for Society Empowerment.

Pada sesi pembukaan, Ketua LP2M (Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag) menyampaikan bahwa dalam masa pandemi (yang implikasinya adalah refocusing anggaran sehingga kegiatan poenelitian BOPTN sementara ditunda) LP2M fokus pada penguatan kapasitas peneliti sebagai ikhtiar untuk peningkatan mutu penelitian dan pengabdian masyarakat. Secara khusus, wacana penelitian sosial keagamaan adalah sangat penting, yaitu tentang gejala-gejala atau perilaku-perilaku sosial keagamaan. Salah satu isu yang sangat penting dibahas adalah radikalisme.

Acara workshop berlangsung sekitar 3 jam, dipandu langsung oleh Kepala Pusat Penelitian, Dr. Budi Manfaat, M.Si. Dalam paparannya, Narasumber mengawalinya dengan sebuah pertanyaan retorik, “apakah penelitian agama itu relevan? Bukankah agama itu keyakinan, agama itu dalam hati? keyakinan kok diteliti?” Kemudian beliau menegaskan bahwa yang diteliti bukanlah agamanya, tetapi manifestasi perilakunya, atau yang disebut dengan kehidupan keberagamaan. Itulah kemudian ada pendekatan-pendekatan untuk menelitinya, misalnya pendekatan filologi atau pendekatyan ilmu-ilmu kesusastraan. Antusias peserta luar biasa, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Rekaman acara ini secara utuh dapat disimak di:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top