Bertempat di At Taqwa Center Kota Cirebon, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon melakukan Deklarasi dan Launching Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji, Selasa (2/11/2021).
Deklarasi dan Launching Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji ini dilaksanakan selepas kegiatan Lokakarya dan Penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gemmar Mengaji Tingkat Kota Cirebon LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2021 dengan tema “Meneguhkan Visi SEHATI, Menghidupkan Tradisi Maghrib Mengaji di Kota Wali”.
Ahmad Yani selaku Ketua LP2M menyampaikan, deklarasi dan launching ini merupakan rencana tindak lanjut kegiatan KKN Gemmar Mengaji di beberapa Masjid pada 22 kelurahan di Kota Cirebon.
“Harapan kami kegiatan ini bisa berlanjut dan terus menerus dilaksanakan, selepas mahasiswa KKN melaksanakan pengabdian kepada masyarakatnya selama 3 bulan, untuk melanjutkan kegiatan ini kami sudah memberikan pelatihan terhadap 44 orang calon guru ngaji penggerak yang mewakili masjid-masjid sasaran KKN Gemmar Mengaji untuk meneruskan estafet pengelolaan Gemmar Mengaji, untuk itu kami sangat berharap sinergitas antara Pemda Kota Cirebon, MUI, LPTQ, DMI, dan Ormas-ormas Islam yang ada di wilayah Kota Cirebon mendukung kegatan ini”
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H Sumanta Hasyim mengatakan, deklarasi dan launching ini merupakan sinergitas antara Pemda Kota Cirebon dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk bisa membangkitkan kembali budaya leluhur, yakni tradisi magrib mengaji. Apalagi masyarakat Kota Cirebon yang sangat kental dengan tradisi budaya yang dipenuhi nilai- nilai agamis sehingga Kota Cirebon disebut sebagai Kota Wali.
“Budaya agamis merupakan salah satu indikator, masyarakat Kota Cirebon menjadikan waktu antara maghrib sampai isya untuk mengaji di musala atau masjid,” kata Sumanta.
Menurutnya, tradisi ini hampir hilang seiring dengan perkembangan zaman di masyarakat. Sumanta berharap cita-cita bersama dan visi Kota Cirebon bisa terwujud.
“Alhamdulilah IAIN hadir bersama masyarakat untuk membangkitkan kembali tradisi yang sangat mulia ini. Sebagai muslim tentu ada tanggung jawab pribadi menjadikan anak-anak bisa membaca dan menulis serta memahami isi kandungan Alquran, karena Alquran adalah sumber kehidupan dalam agama,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota H Nashrudin Azis menilai, deklarasi dan launching merupakan hal yang patut untuk disyukuri. Sebab deklarasi ini bertujuan untuk membina anak-anak yang memiliki akhlakul karimah. Hal itu bisa menentukan capaian di masa yang akan datang.
“Jika anak-anak saat ini sudah dikenalkan baca dan tulis Alquran, khususnya mengaji dan mendapatkan pendidikan agama yang cukup, baik di masjid atau musala, tentu dapat memberikan dampak yang baik pada saat ini dan masa yang akan datang,” tegasnya.
Azis mengatakan, gerakan maghrib mengaji juga merupakan solusi terhadap berbagai macam persoalan. Gerakan maghrib mengaji bisa mengurangi anak-anak untuk menonton acara televisi, menggunakan gadget, dan mengisi waktu luang yang kosong, “Manfaat ini sangat baik untuk kita dan mereka saat ini dan masa depan,” imbuhnya.
Dalam hal ini Pemda Kota Cirebon mendukung kegiatan Gemmar Mengaji agar terus dilanjutkan dan mengalokasikan dana khusus untuk pelaksanaan Gemmar Mengaji di Kota Cirebon
Pada kesempatan yang sama Walikota menobatkan Duta Gemmar Mengaji kepada Sekda Kota Cirebon dan Duta Pengabdian kepada Masyarakat kepada Ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati.
Acara ini dihadiri oleh beberapa undangan yang hadir, antara lain 5 Camat, 22 Lurah, perwakilan DKM, LPTQ, DMI, DPL dan Mahasiswa KKN Gemmar Mengaji dari 22 kelompok KKN GM. (ZM)
