LP2M IAIN Syekh Nurjati menyelenggarakan Workshop GURU NGAJI PENGGERAK dengan Tema ” Meneguhkan Visi Sehati, Menghidupkan Tradisi Magrib Mengaji di Kota Wali sebagai tindak Lanjut PROGRAM KKN Gemmar Mengaji Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan Pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD); Sinergi dan Kolaborasi LP2M IAIN Syekh Nurjati dengan Pemkot Cirebon, LPTQ, At-Taqwa Centre dan Kemenag Kota Cirebon.
Acara ini diselenggarakan selama 2 (dua) hari pada tanggal 27-28 Oktober 2021 di Aula Madya Attaqwa Center Kota Cirebon yang dihadiri sebanyak 44 perwakilan dari 22 Masjid se Kota Cirebon.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Harian LPTQ Kota Cirebon, dalam sambutannya Sutisna menyampaikan “Menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk satu-satunya dalam kehidupan dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita sebagai seorang muslim.”
Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon juga menyampaikan bahwa “Salah satu penyebab mendasar adalah karena buta aksara
al-Qur’an. Berangkat dari hal di atas dan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, artinya : ”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. 3:110).
Ahmad Yani selaku ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati mengungkapkan “Tradisi maghrib mengaji harus tetap tumbuh dan ada di lingkungan masyarakat, guru ngaji di masjid, musholla, langgar, dan taman pendidikan menjadi penting keberadaannya, Mereka menjadi penerang bagi masyarakat muslim pada umumnya, tradisi magrib mengaji akan tetap berjalan, pelita al Qur’an akan tetap bersinar berkat kehadiran mereka yang terus menerus memberikan pencerahan bagi ummat. Maka, sebagai upaya agar keberadaan mereka tetap ada, kegiatan Workshop Calon Guru Ngaji Penggerak bagi kaum muslimin se Kota Cirebon sangat dibutuhkan.”