UIN Siber Syekh Nurjati – [Cirebon, 04/01/2025]. Program lembaga termasuk LP2M harus dirancang dengan orientasi dampak kemasyarakatan. Hal ini menurut Ketua LP2M, Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, M.A. berlaku baik untuk Pusat Penelitian dan Penerbitan Ilmiah, Pusat Pengabdian Masyarakat, Pusat Studi Gender dan Anak maupun pusat-pusat lainnnya. Dampak kemasyarakatan dapat dilihat dengan pengukuran perbandingan antara kondisi sasaran sebelum program dilakukan dan setelah selesai dilaporkan.
“Kita membutuhkan data before dan after kegiatan dilakukan. Ketertiban dokumentasi dengan demikan penting untuk melihat apakah dampak terjadi apa tidak“, demikian ungkapnya dalam sebuah rapat internal kelembagaan menutup tahun 2024 beberapa hari yang lalu [27/12/2024]
Faqih menyampaikah orientasi dampak perlu ditegaskan untuk menghindari kegaitan asal berjalan secara formal. Civitas academica perlu meningkatkan kualitas dalam berkegiatan supaya tidak sekedar menggugurkan kewajiban, namun juga memiliki kontribusi untuk perubahan situasi sosial sekecil apapun.
“Dengan cara ini model kerja kita akan berubah. Penataan prioritas pekerjaan juga akan lebih mudah. Apa yang tidak mendukung ke arah perubahan dampak tidak perlu dilakukan, kalau bisa ditinggalkan saja. Kita perlu saving tenaga supaya fokus pada kegaitan yang berdampak sosial”, tambahnya.
Himbauan ini pernah disampaikan pada rapat-rapat sebelumnya untuk memandu perencanaan program baik di tahun 2023 maupun tahun 2024 yang lalu. Peta jalan penelitian dan penerbitan ilmiah, peta jalan pengabdian kepada masyarakat dan peta jalan mewujudkan kampus bebas dari kekerasan terhadap perempuan menjadi dokumen untuk mengimplementasikannya. Peta jalan dengan orientasi dampak sosial ini juga menjadi panduan pelaksanaan kerja pusat-pusat di bawah LP2M.