Peserta Terpilih Konferensi Nasional Ulama Perempuan: Memperkuat Peran Keulamaan untuk Hak-hak Disabilitas di Indonesia

CIREBON 15 Oktober 2025 – Sebagai bagian dari komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mewujudkan paradigma “Integrasi Ilmu dan Kehidupan”, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) melalui Pusat Studi Gender, Anak, dan Difabel (PSGAD) serta Center for Islamic Law and Ethics of Mubadalah (CILEM), bekerja sama dengan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), mengumumkan peserta terpilih Konferensi Nasional Ulama Perempuan 2025.
Kegiatan ini akan diselenggarakan pada 20–21 Oktober 2025 di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Hotel Grand Tryas, dengan mengangkat tema besar “Memperkuat Peran Keulamaan untuk Hak-hak Disabilitas di Indonesia.”
Konferensi ini mencakup tiga kegiatan utama. (1) Lokakarya Jaringan Ulama Perempuan Indonesia bertema “Penguatan Kolaborasi Ulama Perempuan untuk Advokasi Hak-hak Disabilitas.”; (2) Workshop Penulisan & Media Sosial bertema “Menulis dan Membumikan Isu Disabilitas melalui Media Populer dan Platform Digital.”; dan (3) Seminar Nasional bertema “Perspektif Keulamaan dalam Penguatan Hak-hak Disabilitas di Indonesia.”

Panitia mencatat ratusan pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah melalui seleksi yang mempertimbangkan keterwakilan wilayah, kapasitas, dan jejaring keulamaan, sebanyak 45 peserta terpilih untuk Lokakarya Jaringan Ulama Perempuan, 35 peserta untuk Workshop Penulisan & Media Sosial, dan lebih dari 100 peserta untuk Seminar Nasional Tatap Muka.

Kolaborasi dan Partisipasi Publik
Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, menegaskan bahwa konferensi ini merupakan wujud konkret dari integrasi riset, pengabdian, dan gerakan sosial yang berpihak pada keadilan dan kemanusiaan.
“Konferensi ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi ruang kebersamaan antara ulama, akademisi, dan aktivis yang berjuang memastikan hak-hak penyandang disabilitas terlindungi secara adil. Melalui kolaborasi ini, UIN Siber SSC meneguhkan diri sebagai perguruan tinggi yang inklusif dan berkomitmen menghadirkan ilmu yang menyentuh kehidupan nyata,” ujar Dr. Faqihuddin.
Ia juga menambahkan bahwa kemitraan antara UIN Siber SSC dan KUPI menjadi contoh nyata sinergi antara kampus dan gerakan keulamaan perempuan dalam memperkuat teologi kesetaraan, etika kemanusiaan, dan advokasi berbasis ilmu.
Selain peserta tatap muka, panitia juga membuka kesempatan bagi publik untuk mengikuti Seminar Nasional secara daring pada Selasa, 21 Oktober 2025, bertema “Perspektif Keulamaan Perempuan dalam Penguatan Hak-hak Disabilitas.” Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan bit.ly/DaftarKonferensiDisabilitas2025
hingga 18 Oktober 2025.

“Antusiasme peserta luar biasa. Kami menerima pendaftar dari berbagai latar belakang — dari pesantren, akademisi, mahasiswa, hingga pegiat disabilitas. Ini menunjukkan semakin kuatnya kesadaran akan pentingnya perspektif keulamaan yang ramah disabilitas,” ujar Fitriana, M.H., salah satu panitia dari CILEM UIN SSC.
Konferensi Nasional ini diharapkan menjadi ruang refleksi dan kolaborasi untuk memperkuat teologi keadilan, etika kesalingan (mubadalah), serta praktik keulamaan yang membebaskan. Melalui kegiatan ini, LP2M UIN SSC dan KUPI meneguhkan komitmen untuk menghadirkan ilmu yang membebaskan, agama yang menyejukkan, dan keulamaan yang memihak pada kemanusiaan.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia melalui:
📞 Fitriana, M.H. (0851-9426-2445)
📞 Dewi Komala (0857-2486-6422)




