MAJALENGKA – (Senin, 15 November 2021) LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon melalui Pusat Pengabdian kepada Masyarakat kembali menggelar kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat. Berbeda dengan kegiatan pengabdian sebelumnya yang berbasis masjid dan pesantren, kali ini pengabdian dilaksanakan di desa sebagai sasarannya. Desa Buninagara, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka menjadi desa terpilih untuk didampingi di tahun 2021 ini.
Desa sebagai wilayah mayoritas di Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, termasuk di wilayah Timur Jawa Barat di mana IAIN Syekh Nurjati Cirebon berdiri. Menurut Dr. Ahmad Yani, M. Ag (Ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon), kampus sebagai pusat pendidikan dan memiliki kewajiban Tri Dharma perguruan tinggi, dituntut untuk melakukan pengabdian masyarakat hingga level desa dengan harapan akan muncul inovasi-inovasi untuk pembangunan desa. Oleh karena itu, pengabdian berbasis desa adalah salah satu program kerja yang penting dilakukan mengingat karakteristik wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) sebagian besar adalah pedesaan.
Program pengabdian ini diawali dengan pemetaan potensi desa berbasis komoditas di Desa Buninagara yang telah dilakukan oleh Tim Pelaksana Pendampingan Desa Buninagara yang terdiri dari unsur dosen dan mahasiswa. Turasih, S.KPm, M.Si. sebagai perwakilan tim mengungkapkan bahwa, “…tim pelaksana pendampingan potensi desa ini tidak hanya mengidentifikasi potensi saja, tapi juga menghasilkan output berupa peta ruang potensi desa, video profil desa, dan buku profil desa berbasis komoditas unggulan”.
Dalam kegiatan ini, Tim Pelaksana Pendampingan Desa Buninagara di bawah LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon menghasilkan tiga output tersebut yang secara simbolik diserahkan kepada Desa Buninagara. Ouput yang dihasilkan ini akan berguna untuk mengoptimalisasikan komoditas-komoditas desa yang potensial dan akhirnya bisa menjadi produk unggulan khas Desa Buninagara.
Selain itu, output yang dihasilkan turut memperhatikan penyajian data yang secara visual bisa menarik perhatian warga desa dan pihak eksternal lainnya. Seperti contoh, video profil desa yang dibuat Tim Pelaksana Pendampingan yaitu bertemakan sinematik. Tujuan utamanya untuk mendorong motivasi warga agar memiliki kebanggaan sebagai warga desa, dan juga untuk ikut bersama bergerak memajukan desanya. Begitu pun dengan peta potensi dan buku profil desa yang dibuat dengan visual “kekinian” menambah nilai lebih bagi Desa Buninagara karena dengan adanya data statistik kependudukan, geografis, sampai potensi komoditas unggulan akan memudahkan pihak pemangku kepentingan dalam menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis ke depannya.
LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai penyelenggara berharap adanya ekspose output pemetaan potensi desa dapat mendorong desa untuk bergerak lebih maju dan memperhatikan kondisi perkembangan jaman yang bergerak cepat, sehingga tidak ada lagi yang namanya desa tertinggal, termasuk Desa Buninagara yang memiliki misi peralihan status desa dari Desa Maju ke Desa Mandiri.
- Setidaknya, hasil pemetaan potensi desa ini dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan sumber daya manusia guna mendukung potensi komoditas unggulan yang telah diidentifikasi dan disajikan datanya oleh Tim Pelaksana Pendampingan di bawah LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon bersama aparat Desa Buninagara.